![]() |
Atlet lari gawang putri saat berlaga di KALPO 2016. IST |
MANGGAR, SATAMEXPOSE.COM – Belitung Timur kembali
menggelar kejuaraan nasional (kejurnas) atletik setelah tiga tahun vacum. Ajang
Kejuaraan Atletik Laskar Pelangi Open (KALPO) rencananya digelar tahun 2019
ini.
Bukan hanya sekedar kejuaraan nasional, kegiatan yang
akan berlangsung di Stadion Utama Kabupaten Belitung Timur dari 11 hingga 14
September 2019 mendatang ini sekaligus untuk babak kualifikasi PON XX tahun
2020 di Papua.
Dikutip dari pers rilis Diskominfo Beltim, sebanyak 20
nomor dalam atletik akan pertandingkan, baik putra dan putri bakal
dipertandingkan dalam kejurnas ini.
Diantaranya dari lari 100 meter, 200 meter, 400 meter,
800 meter, 1.500 meter, 3.000 meter staples change, marathon 5.000 meter,
marathon 10.000 meter, 100 meter gawang, 400 meter gawang, 4x100 meter, 4x400 meter,
lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi, tolak peluru, lempar cakram, lempar
lembing, lempar martir dan jalan cepat.
Ketua Panitia KALPO 2019 Evi Nardi mengungkapkan,
pendaftaran sudah mulai dibuka. Undangan peserta juga sudah dikirimkan ke
seluruh Pengprov dan Pengcab Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) serta
club-club atletik seluruh Indonesia.
“Saat ini sudah ada beberapa yang daftar. Bahkan dari
Kabupaten Yapen di Papua sudah menyatakan kesiapannya untuk ikut di sini,”
ungkap Evi sesuai Rapat di Kantor KONI Beltim, Jumat (26/7/19).
Ketua Pengcab PASI Kabupaten Beltim itu mengatakan,
selain menyiapkan medali emas, perak dan perunggu panitia juga akan memberikan
uang pembinaan dengan total Rp 125 juta.
Jumlah itu jauh berkurang dari ajang KALPO 2016 yang
mencapai kurang lebih Rp 250 juta. Meski begitu, ia yakin animo peserta untuk
mengikuti ajang ini tetap tinggi.
“Anggaran untuk hadiah kita sesuaikan dengan kemampuan
keuangan. Namun kita optimis antusias atlet tetap akan tinggi,” kata Evi.
Evi menargetkan setidaknya 500 orang atlet dari seluruh
Indonesia akan mengikuti KALPO 2019. Bahkan menurutnya jumlahnya akan melebihi
target mengingat ajang sekaligus untuk kualifikasi PON XX di Papua.
“Kebetulan ajang ini
merupakan babak kualifikasi terakhir untuk PON XX di Papua. Artinya atlet
atletik dari seluruh Indoensia yang belum lolos kualifikasi harus ikut kalau
ingin ikut bertanding dalam PON XX,” ujarnya. (*/als)